Saat mendebarkan. Kenaikan kelas merupakan saat yang mendebarkan bagi sebagian besar siswa. Sebab kenaikan kelas memiliki pengaruh yang signifikan bagi kegiatan siswa setelah kenaikan kelas. Hal ini sedikit berbeda bagi siswa yang memiliki prestasi akademik cukup lumayan, sebab mereka merasa optimis pasti akan naik kelas.
Mengapa mesti berdebar-debar? Sebenarnya kebanyakan siswa sudah dapat menduga hasil kenaikan kelas tersebut. Mengapa demikian ? Sebab hasil kenaikan kelas merupakan cermin kegiatan belajar yang telah mereka lalui selama satu tahun. Jika nilai ulangan harian mereka sebagian besar berada dibawah batas tuntas, hal ini menjadi indikasi bahwa kemungkinan besar mereka tidak akan naik kelas. Jadi tidak semestinya para siswa membesar-besarkan masalah yang sebenarnya tidak besar.
Gue nggak naik kelas, gimana dong ? Tidak naik kelas memang membuat kita malu, membuat kita stres, bete, salah tingkah dan sebagainya. Tapi nasi sudah menjadi bubur. Tak ada yang perlu kita sesali. Yang perlu adalah kita menyadari dan mengambil pelajaran atas kejadian tersebut. Kita harus mantap dan kesatria mengakui “Yah, semua itu terjadi karena kesalahan saya !”. Bukan salahmu wahai teman-teman yang tidak mau memberikan contekan kepadaku. Bukan salahmu wahai guru-guruku yang tidak memberikan nilai bagus bagiku. Bukan salahmu wahai ibu bapakku yang tidak memperhatikan aku. Semuanya salahku, telah kusia-siakan waktuku untuk hal yang tidak berguna bagiku. Yah, maafkanlah aku. Jangan kau kucilkan aku. jangan kau cemo’oh aku. Jangan kau marahi aku. berilah aku kesempatan untuk meraih sukses di tahun depan, kesuksesan bukanlah hanya hari ini.
Bokap nyokap gue marah! Kemarahan orang tua kita adalah wajar. Mereka telah bekerja keras mencari rezki untuk membiayai kita, dan semua itu telah kita sia-siakan. Bahkan mungkin mereka merasa , kita telah mempermalukan keluarga kita. Bila mereka marah, jangan sekali-kali kau bantah ucapan mereka. Jangan sekali-kali kau sangkal perkataan mereka. Duduklah dengan diam dan tundukkan kepalamu. Janganlah kau menggerutu atas kemarahan mereka. Biarkan mereka melampiaskan luapan emosinya. Bila emosi mereka telah reda, mintalah maaf kepada keduanya, dan berjanjilah kepada keduanya untuk meraih sukses di masa yang akan datang.
Kegagalan adalah bagian dari pelajaran. Kegagalan dapat menimpa siapa saja. Tidak sedikit orang yang memiliki kecerdasan tinggi mengalami kegagalan. Tidak sedikit orang yang bergelimang fasilitas mengalami kegagalan. Kita harus memandang kegagalan merupakan bagian dari pelajaran hidup yang harus kita lalui. Kita tidak boleh gagal dalam pelajaran kegagalan. Jika kita gagal dalam pelajaran kegagalan, maka kegagalan akan siap menjemput kita. Jangan biarkan kegagalan menimbulkan tress dan tekanan batin yang justru akan menghancurkan kesempatan kita untuk sukses di masa yang akan datang. Selamat berjuang wahai orang-orang gagal. Kesuksesan menunggumu untuk kau raih dan kau manfaatkan. Semoga sukses menyertaimu. (by. darto, S.Pd.)
Post a Comment